“Stereotypes”
Stereotypes, apa sih itu?. Dalam bahasa Indonesia artinya klise. Maksudnya anggapan yang di generalisasikan yang dilebih-lebihkan.
Anggapan yang umum digunakan
:
Common stereotypes
… about blacks … about whites … about Asian
“they’re lazy” “they think they know everything “ “they’re sneaky”
“they live on welfare” “they’re all arrogant” “they’re good at math”
“they like to dance” “they’re all rich” “I wouldn’t trust them”
“they smoke crack” “they’re materialistic” “They’re really shy”
Sumber : James W. Neulip “Intercultural Communication” 2009.
Note:
Blacks: orang bule kulit hitam
Whites : orang bule kulit putih
Asian : orang asia
07.23 |
Read User's Comments0
07.22 |
“Stereotypes”
Stereotypes, apa sih itu?. Dalam bahasa Indonesia artinya
klise. Maksudnya anggapan yang di generalisasikan yang dilebih-lebihkan.
Anggapan yang umum digunakan :
Common stereotypes
|
||
… about
blacks
|
… about
whites
|
… about
Asian
|
“they’re
lazy”
|
“they
think they know everything “
|
“they’re
sneaky”
|
“they live
on welfare”
|
“they’re
all arrogant”
|
“they’re
good at math”
|
“they like
to dance”
|
“they’re
all rich”
|
“I wouldn’t
trust them”
|
“they
smoke crack”
|
“they’re
materialistic”
|
“They’re
really shy”
|
Sumber : James W.
Neulip “Intercultural Communication” 2009.
Note:
Blacks:
orang bule kulit hitam
Whites
: orang bule kulit putih
Asian
: orang asia
archimedes
06.14 |
-->
Alat Perang Ala Archimedes
Saat
ini Romawi adalah kerajaan dengan banyak pejabatnya korup. Di Mediteranian,
sekarang Tunisia, dan kota Carthage, muncul dan menjadi penguasa dengan koloni
meliputi wilayah sepanjang pantai Afrika sampai Spanyol. Romawi merasa iri hati
dan menyerbu. Dua kali serangan yang disebut dengan perang Punic, mampu
menaklukkan Carthage. Tetapi tidak lama kemudian, Carthage mampu bangkit
kembali, sehingga memaksa Romawi kembali melancarkan serangan, perang Punic
ketiga. Kali ini, tentara Romawi tidak memberi ampun lagi. Begitu dapat
menaklukkan, mereka menghancurkan kota dan membunuhi para penghuninya (146 SM).
Di atas adalah latar belakang terjadinya perang Punic. Selama perang Punic ini, Romawi mengirim pasukan di bawah komando Claudius Marcellus pada tahun 214 SM untuk menyerang Syracuse. Alasan utamanya adalah karena raja Syracuse menjalin hubungan dengan Carthage; alasan lain, tentara Romawi selalu dapat menaklukkan wilayah kecil dengan mudah. Tentara Romawi menyerbu Syracuse dari segala penjuru, daratan dan lautan, terhadang oleh rekayasa sains; tidak canggih namun cerdik. Penduduk Syracuse sudah diajari bagaimana menggunakan tuas (lever) dan berbagai macam bentuk pelontar, dan mereka menerapkan kemampuan ini pada perang di darat maupun di laut. Tentara Romawi dipaksa mundur dan lari lintang-pukang di bawah hantaman “badai” batu dan panah yang dilontarkan oleh ketapel-ketapel buatan Archimedes. Belum lagi adanya serangan dari pelontar tali berisi peluru dan busur kecil (crossbow) yang menembakkan anak panah besi.
Di atas adalah latar belakang terjadinya perang Punic. Selama perang Punic ini, Romawi mengirim pasukan di bawah komando Claudius Marcellus pada tahun 214 SM untuk menyerang Syracuse. Alasan utamanya adalah karena raja Syracuse menjalin hubungan dengan Carthage; alasan lain, tentara Romawi selalu dapat menaklukkan wilayah kecil dengan mudah. Tentara Romawi menyerbu Syracuse dari segala penjuru, daratan dan lautan, terhadang oleh rekayasa sains; tidak canggih namun cerdik. Penduduk Syracuse sudah diajari bagaimana menggunakan tuas (lever) dan berbagai macam bentuk pelontar, dan mereka menerapkan kemampuan ini pada perang di darat maupun di laut. Tentara Romawi dipaksa mundur dan lari lintang-pukang di bawah hantaman “badai” batu dan panah yang dilontarkan oleh ketapel-ketapel buatan Archimedes. Belum lagi adanya serangan dari pelontar tali berisi peluru dan busur kecil (crossbow) yang menembakkan anak panah besi.
Langganan:
Postingan (Atom)